Kamis, 31 Oktober 2013

TIM: APLIKASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING



 Hay, untuk kali ini saya memposting tugas MK Teknologi Informasi Dan Komunikasi



APLIKASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING
(Tugas Terstruktur Teknologi Informasi dan Multimedia)








Oleh
Kelompok 15
Fadloli Akhmad          1114131043
M. Rizky Adityas       1114131067
Novita Niarsari Filly   1114131085










JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I.  PEMBAHASAN



A.    Pengertian Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu ([tool]) dan koneksi ([link]) sehingga pengguna dapat ber-([navigasi]), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di duniapendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi danpelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens rialistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input penditeksi bau, seorang

operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Pada komputer penerima harus tersedia perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.


B.     Aplikasi Multimedia dalam Berbagai Bidang Pekerjaan

1.      Aplikasi pada Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia
Dalam bidang Sumberdaya Manusia, Multimedia merupakan media pelatihan yang cukup baik dan menarik. Dalam bidang pelatihan ini dikenal dengan istilah Computer Based Training (CBT). Perusahaan installShield membuat perangkat lunak multimedia yang dikhususkan untuk training.

Aplikasi multimedia yang lainnya dalam bidang sumberdaya manusia adalah untuk rekruitmen karyawan, seperti yang dilakukan oleh L’OREAL. Bahkan strategi komunikasi online L’Oreal mendapat penghargaan didasarkan pada pengunjung yang telah mengunjungi dua kali pada tahun 2001 dan www.loreal.com menerima lebih dari 70.000 pelamar pekerjaan yang diterima lebih dari 40% sejak 1997.




 Lanjutan dari makalah dapat anda download di link bawah ini:

Download file TIM: APLIKASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN 


Terimakasih
 Silahkan anda download filenya, pesan saya supaya isinya tidak di copy-paste semua, melainkan hanya sebagai referensi anda.

Apabila tidak/belum bagaimana cara downloadnya klik : PANDUAN DOWNLOAD FILE 


EKONOMI MAKRO: KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL



1.1    Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan

Kesetabialan haraga.untuk mencapai tujuan tersebutBank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Dalam perekonomian suatu negara, jika pemerintah memandang bahwa pembangunan ekonomi yang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan,  maka pemerintah akan mengambil serangkaian tindakan kebijaksanaan untuk menstabilkan kembali situasi perekonomian tersebut. Diantaranya adalah kebijaksanaan moneter. Dalam kebijaksanaan moneter lembaga yang paling berwenang mengambil langkah kebijaksanaan yang diambil adalah Bank Sentral. Cara yang ditempuh bisa melalui operasi pasar terbuka, politik diskonto, cadangan minimum atau perkreditan yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai bagaimana uang mempengaruhi perekonomian serta bagaimana mekanisme transmisi (jalur pengaruh) perubahan jumlah uang beredar.
1.      Jalur biaya modal (The Cost of Capital Channel)
2.      Jalur kekayaan (Wealth Channel)
3.      Jalur harga relatif (Teori Portofolio)
4.      Jalur langsung (Teori Monetarist)
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a.       Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
b.      Kebijakan Moneter Kontraktif, yaitu suatu kebijakan dalm rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga kebijakan uangketat.
 
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :

1.    Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2.    Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3.    Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4.    Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.



1.2    Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel:

a.       Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi.
b.      Pola persebaran sumber daya.
c.       Distribusi pendapatan.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. Perubahan dalam tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat berdampak pada variabel-variabel berikut dalam perekonomian:
a.       Aggregate demand and the level of economic activity (Permintaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi).
b.      The pattern of resource allocation (Pola alokasi sumber daya).
c.       The distribution of income (Distribusi pendapatan).
Kebijakan fiskal mengacu pada efek keseluruhan hasil anggaran pada kegiatan ekonomi. Sikap yang tiga kemungkinan kebijakan fiskal yang netral, ekspansif, dan kontraktif:
1.      Sikap Netral
Sebuah sikap netral menyiratkan kebijakan fiskal anggaran berimbang di mana G = T (Pemerintah pengeluaran = Pajak pendapatan). Pengeluaran pemerintah sepenuhnya didanai oleh penerimaan pajak dan hasil keseluruhan anggaran memiliki efek netral pada tingkat kegiatan ekonomi.


2.      Sikap Ekspansif
Sikap ekspansif kebijakan fiskal bersih melibatkan peningkatan pengeluaran pemerintah (G> t) melalui pengeluaran pemerintah meningkat, penurunan pendapatan pajak, atau kombinasi dari keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih besar atau lebih kecil daripada surplus anggaran pemerintah sebelumnya, atau defisit jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. . Ekspansioner kebijakan fiskal biasanya berhubungan dengan defisit anggaran.

3.      Sikap Kontraktif
Sikap kontraktif kebijakan fiskal (G <T) terjadi ketika bersih dikurangi pengeluaran pemerintah baik melalui pendapatan pajak yang lebih tinggi, mengurangi pengeluaran pemerintah, atau kombinasi dari keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih rendah atau surplus yang lebih besar daripada pemerintah sebelumnya, atau surplus jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. Contractionary fiscal policy is usually associated with a surplus. Kontraktif kebijakan fiskal biasanya berhubungan dengan surplus.

KPU : PERKEMBANGAN PELAKSANAAN SENSUS, SURVEI, dan REGISTRASI DI INDONESIA



PERKEMBANGAN PELAKSANAAN SENSUS, SURVEI, dan REGISTRASI DI INDONESIA
( Tugas Matakuliah Kependudukan )



Oleh:
1.     Ahmad Syafei                1114131005
2.     Fadloli Akhmad             1114131043
3.     Sonya Liza Anggraini    1114131111




 




JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012



A. Sensus
1. Pengertian Sensus
Sensus Penduduk sebagai keseluruhan proses pencacahan (collecting),pengumpulan ( compilling),penyusunan( tabulation), dan penerbitan (publishing) datademografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang, padawaktu tertentu di suatunegara atau suatu wilayah tertentu (PBB, 1958)
2. Sejarah Sensus di Dunia
Istilah dan aktivitas sensus ternyata sudah ada sejak 6.000 tahun yang lalu. Sejak Zaman Kuno, manusia telah mengenal sensus sebagai bagian dari eksistensi dan kebesaran suatu bangsa. Berita sensus menggema ke seluruh dunia dari zaman Babilonia, zaman Musa, zaman Kekaisaran Rumawi dan zaman kejayaan Dynasty Han di China. Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa sensus adalah bagian dari kehidupan dan peradaban manusia.
Kata sensus (census) berasal dari bahasa romawi kuno “censere”yang berarti “estimates”. Menurut catatan, Sensus Penduduk pertama telah berlangsung sejak zaman Babylonia 3800 tahun sebelum masehi atau kira-kira 6000 tahun yang lalu.Pada mas tersebut, sensus sangat berguna untuk menghitung jumlah penduduk, ternak, ketersediaan madu, susu, dan sayuran yang dilakukan setiap 7 tahun sekali. Di masa Nabi Musa, sekitar 1200 tahun SM, Tuhan juga memerintahkan untuk melakukan Sensus Penduduk dan Perumahan (Sumber: Shahjanan Khan,2007,Importance of Statistics for Development). Pada masa Nabi Musa sensus bertujuan menghitung penduduk untuk keperluan pertahanan dan perang.
 Pada bulan Maret, tahun ke-8 sebelum masehi, Caesar Augustus memberi perintah untuk menghitung jumlah seluruh penduduk dalam Kekaisaran Roma dan mengadakan Sensus Penduduk yang dapat dimanfaatkan untuk

memperbaiki perpajakan di negara tersebut. Namun, sensus yang dipandang akurat di masa kekaisaran Romawi adalah di tahun 1 Masehi, di masa kejayaan Caesar Augustus. Dari total penduduk dunia waktu itu (200 sampai 300 juta), penduduk kekaisaran Roma mencapai 45 juta jiwa. Di zaman Romawi sensus dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuan utama sensusuntuk menghitung penduduk dewasa bagi keperluan bala tentara dan untuk menentukan pajak (New World Encyclopedia,2008)
 

Sensus di Dunia di masa kuno (ancient era) yang dipandang akurat dilaksanakan di China semasa Dynasty Han. Sensus dilakukan pada tahun 2 Masehi yang mencatat jumlah penduduk


 Lanjutan dari makalah dapat anda download di link bawah ini:


Download file: KPU Perkembangan Pelaksanaan Sensus

Terimakasih
 Silahkan anda download filenya, pesan saya supaya isinya tidak di copy-paste semua, melainkan hanya sebagai referensi anda.

Apabila tidak/belum bagaimana cara downloadnya klik : PANDUAN DOWNLOAD FILE