BUDIDAYA TANAMAN
KACANG PANJANG MENGGUNAKAN MULSA ALANG-ALANG DAN KACANG TANAH DENGAN POLA
PENANAMAN MONOKULTUR
(Laporan Akhir Praktikum Mata Kuliah
Dasar-dasar Budidaya Tanaman)
Oleh
Kelompok 7
Ahmad
Syafei 1114131005
Anisa
Maya Sari 1114131009
Dharma
Agista Pratama 1114071013
Fadloli
Akhmad 1114131043
Novita
Niar Sari F 1114131085
Pramadana
Selynda 1114131087
JURUSAN AGRIBISNIS
DAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budidaya kacang panjang merupakan salah satu
tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur
metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta
memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi. Kacang
panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak
merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok
yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70
cm berwarna hijau atau putih kehiijauan. kacang panjang dapat ditanam didataran
rendah dan tinggi, menghendaki tanah yang subur, gembur dan kaya humus.
Drainase baik dan tanah tidak tergenang serta pH antara 5,5 – 6,5. Waktu tanam
yang baik adalah musim kemarau.
Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti
Indonesia.
Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang
dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur, memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,
besi, vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang
berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah banyak dibudidayakan
dengan produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan Super Sainan dengan potensi
hasil 7 sampai 9 t/ha (pada musim kemarau) dan 6 sampai 7 t/ha (pada musim hujan).Sentra
penanaman kacang panjang didominasi oleh
Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.
Kacang tanah merupakan tanaman
pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng
pegunungan andes, di Negara – negara Bolivia, Peru dan Brazilia. Penanaman
pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua
Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.. Pada
abad ke 16, bangsa Portugis membawa kacang ini dari Brasil ke Afrika Barat. Dan
pada waktu yang bersamaan, bangsa Spanyol memperkenalkan kacang tanah dari
Meksiko ke barat Pasifik. Kemudian tersebarlah ke daratan Cina, Indonesia dan
ke Madagascar. . Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal
abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Pada pertengahan abad ke
17, bangsa Belanda juga diduga membawa kacang tanah dari Brasil ke Indonesia
Kacang
tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke
Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,
sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597. Pada
tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864
SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.
Produksi
komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini
tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin
unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu
juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor
pemeliharaan lainnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
dari persiapan tanam sampai pemupukan tanaman.
2.
Untuk
mengetahui pemeliharaan tanaman dan pengendalian organisme penyakit tanaman.
3.
Untuk
mengethaui hal yang dilakukan saat panen dan pasca panen.
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
Kacang panjang merupakan tanaman semusim
(annual) yang bersifatmembelit(merambat) dan setengah membelit. Daun
kacang panjang merupakan dau majemuk yang tersusun tiga helaian
dan melekat pada tangkai daun yangagakpanjang
serta berwaTiap tanaman kacang panjang dapat menghasilkan 20-40 klaster,
tiap klasterdapat menghasilkan 5-8 kuntum bunga dan biasanya dari bunga
yangterbentukyang menjadi buah antara 3-5
polong (tergantung jenisnya. Waktu mekarbungasangat cepat (kurang lebih 2
jam) dan terbentuknya polong sejak mulaiterjadinyafertilisasi juga
berlangsung cepat (10-14) dibanding jenis sayuran polonglainya.(Soedomo, 1998
yang dikutip oleh Ulum, 2007).
Buah tanaman kacang panjangberbentuk bulat
panjang dan ramping. Buahkacang panjang ini disebut polong, panjang polong dari
kacang panjangbervariasi30- 100 cm bergantung pada jenis dan varietasnya. Warna
polong jugabervariasihijau keputih- putihan, hijau, dan hijau muda namun
setelah tua menjadi putihkekuning- kuningan atau hijau kekuning- kuningan.
Polong kacang panjangmengandung biji yang tersusun bersegmen- segmen. Polong
kacang panjangyangmuda bersifat renyah atau mudah dipatahkan. Biji kacang
panjang berbentuk bulat panjang agak pipih, tetapi terkadang kadang
sedikit melengkung. Bijiyangtelah tua memiliki warna yang beragam, yaitu
kuning, cokelat, kuningkemerah-merahan, putih hitam dan merah putih bergantung pada jenis dan
varietasnya.(Cahyono, 2006).
Tanaman
tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur,banyak
mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-
6,5.Suhu
antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500
mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m
dpl.(TeknaphotosAgrosite)Menurut Rukmana tanaman kacang panjang yang ditanam
pada daerah yangketinggiannya kurang dari 800 dpl, kadang- kadang panen pertama
lebih awaldibandingkan dengan kacang panjang yang ditanam didataran tinggi.
Begitupulatanaman yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman
kacangagak lambat dan kurus serta buahnya kurang. Sedangkan untuk tanah
yangpH-nya terlalu basa (lebih dari 6,5) menyebabkan mudah pecahnya nodul-
nodul(bintil-bintil) akar dan gejala menguningnya daun. Hal ini
mengingatkantanamankacang yang ditanam pada tanah basa akan sulit menyerap
unsure hara sepertiNitrogen, Besi, Mangan, Seng, Borium dan lain- lain. Pada
tanah- tanah yangkondisi yang jelek, tanaman kacang panjang sering kali mudah
diserangpenyakitlayu oleh cendawan Fusarium phaseoli. (Suprapto, 1997 yang
dikutip olehAntoro, 2007).
Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.
Media
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
·
Tanah cukup
subur, gembur serta bertekstur ringan.
·
Tanah
berdrainase dan beraerasi baik.
·
PH antara 6,0
-6,5.
(Anonim A.2012).
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
-
Variabel Manipulasi
Menggunakan sistem penanaman monokultur yang dilakukan dengan
menanam kacang panjang dan kacang tanah pada lahan yang berbeda.
-
Variabel Respon
Perbedaan kecepatan perkecambahan pada biji kacang panjang dan
kacang tanah yang diukur setiap hari
-
Variabel Kontrol
Berupa jenis biji kacang tanah, kacang panjang, suhu ruangan, air
dan media tanam yang sama.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Cangkul
2. Koret
3. Sabit
4. Penggaris/ meteran
5. Patok (sebagai pembatas)
6. Tali rafia
7. Gunting
8. Gembor
9. Alat tulis
10. Camera
Adapun bahan-bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut;
1. Sebidang lahan
ukuran 4x4 m2
2. Benih kacang panjang
3. Benih kacang tanah
4. Pestisida organik
5. Pupuk kandang (kotoran kambing)
6. Pupuk urea, TSP, dan
KCl
7. Air
C. Cara kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pembagian dan
Pengolahan Lahan
a.
Melakukan pembagian lahan pada sebidang tanah ukuran 4x4 m2
b.
Membersihkan lahan dari gulma dan tumbuhan liar yang mengganggu
dengan menggunakan sabit atau koret
c.
Melakukan penggemburan lahan dengan menggunakan cangkul
d. Melakukan pengolahan
terhadap lahan agar semua gulma dan tumbuhan liar mati atau berkurang
2. Persiapan Penanaman
a. Membersihkan kembali
pada lahan dan sekitarnya dan melakukan penggemburan tanah
b. Membagi dua sama
bagian luas lahan untuk penanaman monokultur pada kacang panjang dan monokultur
pada kacang tanah
c. Menabur pupuk kandang
yaitu kotoran kambing pada masing-masing lahan
d. Melakukan
penggemburan dengan meratakan pupuk kandang menggunakan cangkul agar semuanya
merata
3. Penanaman
a.
Membuat lubang tanam untuk tanaman kacang panjang pada lahan monokultur dengan jarak tanam
antar lubang 75x25 cm, sedangkan pada kacang tanah dengan
jarak tanam 30x40 cm
b.
Pemilihan terhadap bibit unggul bagi kacang panjang dan kacang
tanah yang akan ditanam
c.
Memasukkan benih kacang panjang dan kacang tanah kedalam setiap
lubang. Masing-masing 2 benih kacang panjang dan kacang tanah per lubang
d.
Setelah seluruh benih ditanam, kemudian disiram dengan air. Penyiraman
dilakukan 2 hari sekali pada kacang panjang dan kacang tanah
e.
Memberikan ajir atau lanjaran dan patok pada setiap lubang pada
tanaman kacang panjang dan kacang tanah
f.
Pemberian mulsa alang-alang pada tanaman kacang panjang setinggi
5-10 cm untuk memgendalikan pertumbuhan gulma disekitar tanaman
g.
Kemudian pemberian pupuk urea, TSP, dan KCl (N, P, K) pada
masing-masing tanaman
h.
Melakukan pembersihan dan pemeliharaan serta pemuliaan pada tanaman
kacang panjang dan kacang tanah agar tanaman menjadi terawat dan baik
i.
Melakukan pengukuran pada setiap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang panjang dan kacang tanah
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
a. Tabel Pertumbuhan
Kacang Panjang
Tanggal (2012)
|
Hari ke-
|
Tinggi Tanaman
Sampel (cm)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
7 okt
|
3
|
-
|
muncul
|
muncul
|
-
|
muncul
|
-
|
8 okt
|
4
|
2
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
9 okt
|
5
|
4
|
5
|
5
|
4
|
5
|
5
|
11 okt
|
7
|
9
|
10
|
10
|
9
|
8
|
9
|
13 okt
|
9
|
12
|
13
|
13
|
13
|
12
|
12
|
15 okt
|
11
|
17
|
18
|
18
|
18
|
17
|
17
|
17 okt
|
13
|
20
|
21
|
21
|
20
|
21
|
21
|
20 okt
|
16
|
22
|
23
|
23
|
22
|
23
|
23
|
22 okt
|
18
|
50
|
52
|
52
|
51
|
52
|
52
|
24 okt
|
20
|
58
|
60
|
59
|
58
|
60
|
60
|
28 okt
|
24
|
118
|
120
|
118
|
120
|
120
|
120
|
30 okt
|
26
|
207
|
210
|
209
|
210
|
210
|
209
|
31 okt
|
27
|
216
|
220
|
218
|
220
|
219
|
220
|
b. Tabel Pertumbuhan
Kacang Tanah
Tanggal (2012)
|
Hari ke-
|
Tinggi Tanaman Sample (cm)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
15 okt
|
4
|
muncul
|
muncul
|
-
|
muncul
|
muncul
|
-
|
17 okt
|
6
|
5
|
5
|
3
|
5
|
4
|
4
|
20 okt
|
9
|
8
|
8
|
7
|
7
|
8
|
8
|
22 okt
|
11
|
30
|
29
|
27
|
28
|
29
|
30
|
28 okt
|
17
|
35
|
34
|
30
|
33
|
34
|
35
|
30 okt
|
19
|
36
|
37
|
35
|
36
|
36
|
36
|
31 okt
|
20
|
37
|
38
|
36
|
37
|
38
|
37
|
c. Tabel Hasil Panen
Kacang Panjang & Kacang Tanah
Sampel ke-
|
Hasil panen Kacang Panjang ke-
|
||
1 (17 Nov)
|
2 (21 Nov)
|
3 (26 Nov)
|
|
1
|
5
|
8
|
5
|
2
|
7
|
4
|
4
|
3
|
-
|
6
|
7
|
4
|
2
|
4
|
-
|
5
|
7
|
7
|
6
|
6
|
6
|
6
|
5
|
Berat Basah (gram)
|
1050 gram
|
1947,5 gram
|
1800 gram
|
Berat Basah Kacang Tanah
|
Tanggal 17 Desember = 2,84 kg
|
B. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil pengamatan, kami
melakukan budidaya
tanaman kacang panjang dan kacang tanah dengan sistem pola penanaman
monokultur. Berikut langkah-langkah yang dilakukan mulai dari tahap awal sampai
tahap akhir praktikum mata kuliah dasar-dasar budidaya tanaman semester 3 ini
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan dan
Pembagian Lahan
Lahan yang kami gunakan berukuran 4x4 m2 dan setelah melakukan pengukuran maka kami
membersihkan areal lahan dan sekitarnya dengan membersihkan sisa-sisa tanaman
dan tumbuhan pengganggu seperti gulma.
Setelah itu kami melakukan penggemburan lahan
dengan mencangkul tanah kembali. Penggemburan pada lahan dilakukan
berulang-ulang agar tumbuhan seperti gulma akan mati karena pembalikan yang
terjadi pada tanah.
Penggemburan ini dilakukan juga untuk
menyuburkan lahan yang akan kami gunakan untuk penanaman pada kacang panjang
dan kacang tanah nanti. Setelah itu, kami membagi dua bagian sama luas untuk
pola sistem tanam monokultur pada tanaman kacang panjang dan pada kacang tanah.
2. Pola Tanam
Pada lahan yang kami gunakan untuk praktikum
ini menggunakan sistem pola monokultur. Sistem ini diterapkan pada penanaman
kacang tanah dan kacang panjang. Pola tanam disini merupakan usaha yang
dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur
susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman selama periode waktu
tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode
tertentu. Sedangkan tanam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau
bibit pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk
pola tanam. Dalam penerapannya pada bidang pertanian pola tanam tentu harus
dilaksanakan dengan sistem yang benar dan sesuai dengan kondisi lahan yang akan
di jadikan sebagai media tanam.
Pola penanaman dapat dengan dua sistem yaitu
sistem monokultur dan polikultur. Pola tanam yang kami gunakan adalah sistem
monokultur. Monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan waktu
penanaman yang sama. Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari satu
jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama.
Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).
Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).
Dalam kegiatan
penanaman kacang panjang setelah tanah diolah dan siap ditanami, maka dibuat
lubang tanam dengan menggunakan tugal, dengan jarak tanam 75x25 cm dan setiap lubang dimasukan 2 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah, penutupan
lubang tanam ini jangan terlalu tebal, karena bisa memperlambat
perkecambahan bahkan biji bisa
mengalami kebusukan. Hal serupa dilakukan pada kegiatan
penanaman pada kacang tanah dengan membuat lubang tanam menggunakan tugal
dengan jarak tanam 30x40 cm dan setiap lubang pun dimasukkan 2 biji.
3. Pemasangan Ajir dan Patok
Pemasangan ajir (lanjaran) pada tanaman kacang panjang dapat dilakukan
dengan menggunakan kayu, panjang lanjaran kira-kira 180 cm-200 cm. Kacang
panjang merupakan tanaman yang membelit dan merambat, sehingga mutlak
diperlukan lanjaran. Kemudian pada tanaman kacang tanah menggunakan patok pada
setiap lubangnya agar dapat mengetahui tanaman mana saja yang dijadikan sampel
percobaan kami.
4. Pemupukan
Pemupukan merupakan langkah yang penting dilakukan, karena tanaman tidak
akan memberikan hasil yang maksimal jika tidak diberi pupuk. Sebelum melakukan
penanaman lahan yang telah diolah dan digemburkan. Jika lahan yang digunakan
tandus, maka diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton per
hektar. Selain pupuk kandang bisa juga diberi pupuk buatan, yaitu KCl 125
kg/ha, TSP 200 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Pemupukan bisa dilakukan dengan
membuat larikan pada pinggir bedengan, atau dengan cara penugalan di kiri dan
kanan tanaman.
Pemupukan yang kami lakukan mulai dari fase awal pada saat sebelum
memulai tahap penanaman. Setelah lahan digemburkan, maka lahan kami diberi
pupuk kandang yaitu berupa kotoran
kambing pada masing-masing lahan kacang tanah dan kacang panjang. Kemudian,
tahap selanjutnya ketika sudah dimulai penanaman maka diberi pupuk N, P, K
sesuai dengan kadar yang ditentukan. Kadar yang tidak sesuai berupa kekurangan
maupun kelebihan akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada tanaman kami
seperti tanaman layu meskipun dalam proses pengairan dilakukan secara rutin.
Penyiraman yang
dilakukan pada lahan kami secara teratur yaitu dilakukan setiap dua hari
sekali. Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman
dilakukan rutin meskipun pada awal penanaman masih pada musim kemarau dan sulit
mendapatkan air hujan. Kami tetap melakukan penyiraman dengan mengambil air dan
menyiramnya menggunakan gembor. Pada fase awal tersebut tanaman sangat
membutuhkan air yang cukup, jika penyiraman jarang dilakukan maka tanaman akan
layu dan akhirnya mengalami kematian. Begitupun jika tanaman kelebihan air
dapat menyebabkan tanaman akan layu dan mengalami kematian pula.
6. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman
pada kacang tanah meliputi penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan
serta pengendalian hama dan penyakit. Penyulaman tidak dilakukan dengan
menggunakan bibit kacang tanah yang telah ditanam bersamaan pada media dalam
polybag karena kami sudah mendapatkan benih yang siap untuk ditanam. Setelah
tanaman tumbuh perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 1 tanaman dalam 1
lubang sehingga pertumbuhannya baik dan merata.
Penjarangan dilakukan
dua minggu setelah tanam, dengan tujuan agar populasi tanaman dalam petak
tetap. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan bersamaan setelah tanaman berumur
dua minggu dengan tujuan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman dan membuat tanah gembur sehingga memudahkan ginofor masuk ke dalam
tanah.
Tanaman kacang tanah
mulai berbunga pada saat tanaman berumur sekitar 21-24 hari setelah tanam.
Bunga kacang tanah termasuk bunga sempurna yaitu mampu melakukan penyerbukan
sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup dan barulah
terjadi pembuahan setelah beberapa saat kemudian. Kastrasi pada jam 12 malam,
setelah bunga mekar maka terjadilah proses polinesasi yaitu bergabungnya bunga
jantan dan bunga betina, lalu 2 jam kemudian bunga layu dan timbul ginofor yang
bersifat geotropisme.
Setiap bunga mampu
membentuk ginofor, semakin dekat bunga dengan tanah maka akan semakin baik
sebab pembentukan polong kacang tanah lebih baik dibandingkan bila letak bunga
yang jauh dari tanah. Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah
tanah telah terdapat ginofor pada tanaman kacang tanah. Ginofor tumbuh pada
setiap ruas tanaman dengan warna ungu lalu setelah mencapai tanah akan berubah
warna menjadi putih. Ginofor akan tumbuh sepanjang 2-18 cm untuk mencapai
tanah.
Pembentukan polong
kacang tanah tidak akan terjadi apabila ujung ginofor tidak masuk ke dalam
tanah sebab bila ginofor telah masuk ke dalam tanah maka ginofor akan membentuk
posisi horizontal dan akhirnya membengkak dan membentuk polong. Pada pengamatan
kami, ginofor pembungaan
yang terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah berkisar
dari 1-2 minggu.
Penyiangan yang kami
lakukan pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah dilakukan dengan mencabut
secara manual dengan menggunakan tangan, kami juga menggunakan pengendalian
secara mekanik yaitu dengan menggunakan cangkul, sabit ataupun koret. Selain
itu, pada lahan kacang panjang, kami memberinya mulsa alang-alang. Pengertian
mulsa ini adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga
kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat
tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
Mulsa dibedakan
menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan
anorganik. Mulsa organik berasal
dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti
jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman/ benih ditanam.
Keuntungan mulsa
organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai
sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik
adalah alang-alang jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis
rumput-rumputan lainnya seperti yang kami pakai pada lahan kacang panjang.
Sedangkan mulsa anorganik
terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/ tidak dapat terurai. Contoh mulsa
anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung.
Pengendalian hama dan
penyakit dilakukan pada saat tanaman kami mulai ada tanda-tanda terserang
bakteri atau virus. Jika tidak segera kami lakukan maka pertumbuhan akan
terganggu, sehingga hasil tidak memuaskan. Hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu
penggerek polong (Maruca testulalis). Hama ini menyerang polong muda dan
tua hingga berlubang atau putus, dan bisa dikendalikan dengan penyemprotan
insektisida sejak tanaman berbunga. Penyakit yang sering menyerang tanaman
kacang panjang adalah layu (Sclerotium sp.). Penyakit ini disebabkan
oleh jamur atau cendawan karena pengaruh kelembaban yang tinggi.
Pada tanaman kacang
tanah kami juga terserang semut dan kami menggunakan pestisida jenis Furadan.
Selain semut ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang tanah
kami yaitu penyakit layu. Penyakit layu
disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik
tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disiram air panas, untung saja
tanaman tidak langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman,
penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin.
Kacang panjang untuk
konsumsi (polong muda) bisa dipanen pada umur 40-50 hari setelah tanam, sedangkan
polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari setelah tanam tergantung
varietas yang ditanam, musim dan ketinggian daerah.
Biasanya pemetikan
polong dilakukan 5-15 kali, sampai polongnya habis semua. Produksi polong muda
kacang panjang berkisar 4-9 ton per hektar. Jumlah produksi ini tergantung
varietas dan keadaan lingkungan tanamannya. Kegiatan pascapanen bertujuan agar
sayuran yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan.
Dengan demikian, mutu sayuran yang akan dipasarkan tetap baik. Sampai saat ini
kacang panjang belum diolah atau diawetkan untuk jangka waktu lama. Kacang
panjang lebih banyak dikonsumsi dalam keadaan segar.
Penanganan pascapanen
untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan. Tidak
semua sayuran yang telah dipanen layak dipasarkan. Oleh karena itu, perlu
mengadakan sortasi atau pemilahan berdasarkan kualitas dan keseragaman.
Dilanjutkan dengan pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.
Kacang panjang yang akan dipasarkan di pasar tradisional biasanya tidak dikemas
secara khusus, namun pengemasan dilakukan sederhana dalam bentuk ikatan besar
atau kecil yang beratnya sekitar 250-2500 gram tiap ikat.
Sedangkan pada kacang
tanah kegiatan panen dan pasca panen dimulai dari tahap pengumpulan,
penyortiran dan penggolongan, dan terakhir penyimpanan. Pengumpulan dilakukan
dengan mengumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
Kemudian melakukan penyortiran dan penggolongan yaitu memilah-milah polong yang
tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu
seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang. Terakhir proses penyimpanan
dengan cara:
Pertama, penyimpanan
dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau
kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
Kedua, penyimpanan
dalam bentuk biji kering. Ketiga, kupas polong kacang tanah kering dengan
tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah
hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah. Proses pasca panen pada
kacang tanah ini sudah dilakukan dalam penyimpanan yang baik.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan
dan pengamatan kami selama praktikum adalah sebagai berikut:
1.
Sistem pola penanaman yang kami gunakan pada penanaman kacang
panjang dan kacang tanah adalah monokultur
2.
Pemeliharan tanaman pada
kacang tanah meliputi penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembumbunan serta pengendalian hama dan
penyakit
penjarangan, penyiangan, pembumbunan serta pengendalian hama dan
penyakit
3.
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur
sekitar 20-21 hari setelah tanam
sekitar 20-21 hari setelah tanam
4.
Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanam telah
mendapat gonifor pada tanaman kacang tanah
mendapat gonifor pada tanaman kacang tanah
5. Ginofor pembungaan yang
terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah berkisar dari 1-2
minggu
6. Penutup tanah (mulsa)
yang dipakai pada tanaman kacang panjang adalah mulsa alang-alang bertujuan
untuk menjaga kelembaban
tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit
7.
Pengendalian gulma pada
tanaman kacang panjang dan kacang tanah
dilakukan dengan pengendalian terpadu yang meliputi teknik manual dan pengendalian secara mekanik
dilakukan dengan pengendalian terpadu yang meliputi teknik manual dan pengendalian secara mekanik
8.
Hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu penggerek polong
dan penyakit yang menyerang adalah layu. Sedangkan hama penyerang pada tanaman kacang tanah adalah semut dan penyakit layu
dan penyakit yang menyerang adalah layu. Sedangkan hama penyerang pada tanaman kacang tanah adalah semut dan penyakit layu
9.
Kacang panjang untuk konsumsi dapat dipanen pada umur 40-50 hari
sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari
sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari
10.
Kegiatan pasca panen kacang tanah dimulai dengan pengumpulan,
penyortiran dan penggolongan, dan penyimpanan sedangkan penanganan pascapanen untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan
penyortiran dan penggolongan, dan penyimpanan sedangkan penanganan pascapanen untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan
mohon bagi yang membuat artikel ini menjadi referensi untuk ditulis tautan atau sumbernya.
mksih ilmunya broo..
BalasHapusoke .thx
Hapus