Kamis, 04 April 2013

BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG MENGGUNAKAN MULSA ALANG-ALANG DAN KACANG TANAH DENGAN POLA PENANAMAN MONOKULTUR


BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG MENGGUNAKAN MULSA ALANG-ALANG DAN KACANG TANAH DENGAN POLA PENANAMAN MONOKULTUR
(Laporan Akhir Praktikum Mata Kuliah Dasar-dasar Budidaya Tanaman)






Oleh
Kelompok 7

Ahmad Syafei                         1114131005
Anisa Maya Sari                      1114131009
Dharma Agista Pratama          1114071013
Fadloli Akhmad                      1114131043
Novita Niar Sari F                   1114131085
Pramadana Selynda                1114131087





 


  





JURUSAN AGRIBISNIS DAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013





BAB I PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
            Budidaya kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi. Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan. kacang panjang dapat ditanam didataran rendah dan tinggi, menghendaki tanah yang subur, gembur dan kaya humus. Drainase baik dan tanah tidak tergenang serta pH antara 5,5 – 6,5. Waktu tanam yang baik adalah musim kemarau.  Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia. 
Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur, memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah banyak dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan Super Sainan dengan potensi hasil 7 sampai 9 t/ha (pada musim kemarau) dan 6 sampai 7 t/ha (pada musim hujan).Sentra penanaman kacang panjang didominasi oleh

Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan andes, di Negara – negara Bolivia, Peru dan Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.. Pada abad ke 16, bangsa Portugis membawa kacang ini dari Brasil ke Afrika Barat. Dan pada waktu yang bersamaan, bangsa Spanyol memperkenalkan kacang tanah dari Meksiko ke barat Pasifik. Kemudian tersebarlah ke daratan Cina, Indonesia dan ke Madagascar. . Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Pada pertengahan abad ke 17, bangsa Belanda juga diduga membawa kacang tanah dari Brasil ke Indonesia

Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 SCHEFFER memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir.
Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.


B.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui dari persiapan tanam sampai pemupukan tanaman.
2.      Untuk mengetahui pemeliharaan tanaman dan pengendalian organisme penyakit tanaman.
3.      Untuk mengethaui hal yang dilakukan saat panen dan pasca panen.

















BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Kacang panjang merupakan tanaman semusim (annual) yang bersifatmembelit(merambat) dan setengah membelit. Daun kacang panjang merupakan dau majemuk yang tersusun tiga helaian dan melekat pada tangkai daun yangagakpanjang serta berwaTiap tanaman kacang panjang dapat menghasilkan 20-40 klaster, tiap klasterdapat menghasilkan 5-8 kuntum bunga dan biasanya dari bunga yangterbentukyang menjadi buah antara 3-5 polong (tergantung jenisnya. Waktu mekarbungasangat cepat (kurang lebih 2 jam) dan terbentuknya polong sejak mulaiterjadinyafertilisasi juga berlangsung cepat (10-14) dibanding jenis sayuran polonglainya.(Soedomo, 1998 yang dikutip oleh Ulum, 2007).
Buah tanaman kacang panjangberbentuk bulat panjang dan ramping. Buahkacang panjang ini disebut polong, panjang polong dari kacang panjangbervariasi30- 100 cm bergantung pada jenis dan varietasnya. Warna polong jugabervariasihijau keputih- putihan, hijau, dan hijau muda namun setelah tua menjadi putihkekuning- kuningan atau hijau kekuning- kuningan. Polong kacang panjangmengandung biji yang tersusun bersegmen- segmen. Polong kacang panjangyangmuda bersifat renyah atau mudah dipatahkan. Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang agak pipih, tetapi terkadang kadang sedikit melengkung. Bijiyangtelah tua memiliki warna yang beragam, yaitu kuning, cokelat, kuningkemerah-merahan, putih hitam dan merah putih bergantung pada jenis dan varietasnya.(Cahyono, 2006).

Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur,banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-

6,5.Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.(TeknaphotosAgrosite)Menurut Rukmana tanaman kacang panjang yang ditanam pada daerah yangketinggiannya kurang dari 800 dpl, kadang- kadang panen pertama lebih awaldibandingkan dengan kacang panjang yang ditanam didataran tinggi. Begitupulatanaman yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman kacangagak lambat dan kurus serta buahnya kurang. Sedangkan untuk tanah yangpH-nya terlalu basa (lebih dari 6,5) menyebabkan mudah pecahnya nodul- nodul(bintil-bintil) akar dan gejala menguningnya daun. Hal ini mengingatkantanamankacang yang ditanam pada tanah basa akan sulit menyerap unsure hara sepertiNitrogen, Besi, Mangan, Seng, Borium dan lain- lain. Pada tanah- tanah yangkondisi yang jelek, tanaman kacang panjang sering kali mudah diserangpenyakitlayu oleh cendawan Fusarium phaseoli. (Suprapto, 1997 yang dikutip olehAntoro, 2007).

Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.
Media  
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
·                Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan.
·                Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
·                PH antara 6,0 -6,5.
(Anonim A.2012).






III. METODELOGI PENELITIAN

A.    Identifikasi Variabel
-          Variabel Manipulasi
Menggunakan sistem penanaman monokultur yang dilakukan dengan menanam kacang panjang dan kacang tanah pada lahan yang berbeda.
-          Variabel Respon
Perbedaan kecepatan perkecambahan pada biji kacang panjang dan kacang tanah yang diukur setiap hari
-          Variabel Kontrol
Berupa jenis biji kacang tanah, kacang panjang, suhu ruangan, air dan media tanam yang sama.

B.     Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Cangkul
2.      Koret
3.      Sabit
4.      Penggaris/ meteran
5.      Patok (sebagai pembatas)
6.      Tali rafia
7.      Gunting
8.      Gembor
9.      Alat tulis
10.  Camera

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut;
1.      Sebidang lahan ukuran 4x4 m2
2.      Benih kacang panjang
3.      Benih kacang tanah
4.      Pestisida organik
5.      Pupuk kandang (kotoran kambing)
6.      Pupuk urea, TSP, dan KCl
7.      Air

C.    Cara kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Pembagian dan Pengolahan Lahan
a.       Melakukan pembagian lahan pada sebidang tanah ukuran 4x4 m2
b.      Membersihkan lahan dari gulma dan tumbuhan liar yang mengganggu dengan menggunakan sabit atau koret
c.       Melakukan penggemburan lahan dengan menggunakan cangkul
d.      Melakukan pengolahan terhadap lahan agar semua gulma dan tumbuhan liar mati atau berkurang
2.      Persiapan Penanaman
a.       Membersihkan kembali pada lahan dan sekitarnya dan melakukan penggemburan tanah
b.      Membagi dua sama bagian luas lahan untuk penanaman monokultur pada kacang panjang dan monokultur pada kacang tanah
c.       Menabur pupuk kandang yaitu kotoran kambing pada masing-masing lahan
d.      Melakukan penggemburan dengan meratakan pupuk kandang menggunakan cangkul agar semuanya merata

3.      Penanaman
a.       Membuat lubang tanam untuk tanaman kacang panjang pada lahan monokultur dengan jarak tanam antar lubang 75x25 cm, sedangkan pada kacang tanah dengan jarak tanam 30x40 cm
b.      Pemilihan terhadap bibit unggul bagi kacang panjang dan kacang tanah yang akan ditanam
c.       Memasukkan benih kacang panjang dan kacang tanah kedalam setiap lubang. Masing-masing 2 benih kacang panjang dan kacang tanah per lubang
d.      Setelah seluruh benih ditanam, kemudian disiram dengan air. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali pada kacang panjang dan kacang tanah
e.       Memberikan ajir atau lanjaran dan patok pada setiap lubang pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah
f.       Pemberian mulsa alang-alang pada tanaman kacang panjang setinggi 5-10 cm untuk memgendalikan pertumbuhan gulma disekitar tanaman
g.       Kemudian pemberian pupuk urea, TSP, dan KCl (N, P, K) pada masing-masing tanaman
h.      Melakukan pembersihan dan pemeliharaan serta pemuliaan pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah agar tanaman menjadi terawat dan baik
i.        Melakukan pengukuran pada setiap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang panjang dan kacang tanah







IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
a.       Tabel Pertumbuhan Kacang Panjang
Tanggal (2012)
Hari ke-
Tinggi Tanaman Sampel (cm)
1
2
3
4
5
6
7 okt
3
-
muncul
muncul
-
muncul
-
8 okt
4
2
3
3
2
3
2
9 okt
5
4
5
5
4
5
5
11 okt
7
9
10
10
9
8
9
13 okt
9
12
13
13
13
12
12
15 okt
11
17
18
18
18
17
17
17 okt
13
20
21
21
20
21
21
20 okt
16
22
23
23
22
23
23
22 okt
18
50
52
52
51
52
52
24 okt
20
58
60
59
58
60
60
28 okt
24
118
120
118
120
120
120
30 okt
26
207
210
209
210
210
209
31 okt
27
216
220
218
220
219
220



b.      Tabel Pertumbuhan Kacang Tanah

Tanggal (2012)
Hari ke-
Tinggi Tanaman Sample (cm)
1
2
3
4
5
6
15 okt
4
muncul
muncul
-
muncul
muncul
-
17 okt
6
5
5
3
5
4
4
20 okt
9
8
8
7
7
8
8
22 okt
11
30
29
27
28
29
30
28 okt
17
35
34
30
33
34
35
30 okt
19
36
37
35
36
36
36
31 okt
20
37
38
36
37
38
37

c.       Tabel Hasil Panen Kacang Panjang & Kacang Tanah

Sampel ke-
 Hasil panen Kacang Panjang ke-
1 (17 Nov)
2 (21 Nov)
3 (26 Nov)
1
5
8
5
2
7
4
4
3
-
6
7
4
2
4
-
5
7
7
6
6
6
6
5
Berat Basah (gram)
1050 gram
1947,5 gram
1800 gram
Berat Basah Kacang Tanah
Tanggal 17 Desember = 2,84 kg




B.     Pembahasan
Berdasarkan pada hasil pengamatan, kami melakukan budidaya tanaman kacang panjang dan kacang tanah dengan sistem pola penanaman monokultur. Berikut langkah-langkah yang dilakukan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir praktikum mata kuliah dasar-dasar budidaya tanaman semester 3 ini adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan dan Pembagian Lahan
Lahan yang kami gunakan berukuran 4x4 m2  dan setelah melakukan pengukuran maka kami membersihkan areal lahan dan sekitarnya dengan membersihkan sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu seperti gulma.
Setelah itu kami melakukan penggemburan lahan dengan mencangkul tanah kembali. Penggemburan pada lahan dilakukan berulang-ulang agar tumbuhan seperti gulma akan mati karena pembalikan yang terjadi pada tanah.
Penggemburan ini dilakukan juga untuk menyuburkan lahan yang akan kami gunakan untuk penanaman pada kacang panjang dan kacang tanah nanti. Setelah itu, kami membagi dua bagian sama luas untuk pola sistem tanam monokultur pada tanaman kacang panjang dan pada kacang tanah.
2.      Pola Tanam
Pada lahan yang kami gunakan untuk praktikum ini menggunakan sistem pola monokultur. Sistem ini diterapkan pada penanaman kacang tanah dan kacang panjang. Pola tanam disini merupakan usaha yang dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu. Sedangkan tanam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam. Dalam penerapannya pada bidang pertanian pola tanam tentu harus dilaksanakan dengan sistem yang benar dan sesuai dengan kondisi lahan yang akan di jadikan sebagai media tanam.
Pola penanaman dapat dengan dua sistem yaitu sistem monokultur dan polikultur. Pola tanam yang kami gunakan adalah sistem monokultur. Monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan waktu penanaman yang sama. Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama.
Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal.
Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).
Dalam kegiatan penanaman kacang panjang setelah tanah diolah dan siap ditanami, maka dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal, dengan jarak tanam 75x25 cm dan setiap lubang  dimasukan 2 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah, penutupan lubang tanam ini jangan terlalu tebal, karena bisa memperlambat perkecambahan bahkan biji bisa mengalami kebusukan. Hal serupa dilakukan pada kegiatan penanaman pada kacang tanah dengan membuat lubang tanam menggunakan tugal dengan jarak tanam 30x40 cm dan setiap lubang pun dimasukkan 2 biji.

3.      Pemasangan Ajir dan Patok

Pemasangan ajir (lanjaran) pada tanaman kacang panjang dapat dilakukan dengan menggunakan kayu, panjang lanjaran kira-kira 180 cm-200 cm. Kacang panjang merupakan tanaman yang membelit dan merambat, sehingga mutlak diperlukan lanjaran. Kemudian pada tanaman kacang tanah menggunakan patok pada setiap lubangnya agar dapat mengetahui tanaman mana saja yang dijadikan sampel percobaan kami.

4.      Pemupukan

Pemupukan merupakan langkah yang penting dilakukan, karena tanaman tidak akan memberikan hasil yang maksimal jika tidak diberi pupuk. Sebelum melakukan penanaman lahan yang telah diolah dan digemburkan. Jika lahan yang digunakan tandus, maka diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton per hektar. Selain pupuk kandang bisa juga diberi pupuk buatan, yaitu KCl 125 kg/ha, TSP 200 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Pemupukan bisa dilakukan dengan membuat larikan pada pinggir bedengan, atau dengan cara penugalan di kiri dan kanan tanaman.

Pemupukan yang kami lakukan mulai dari fase awal pada saat sebelum memulai tahap penanaman. Setelah lahan digemburkan, maka lahan kami diberi pupuk kandang  yaitu berupa kotoran kambing pada masing-masing lahan kacang tanah dan kacang panjang. Kemudian, tahap selanjutnya ketika sudah dimulai penanaman maka diberi pupuk N, P, K sesuai dengan kadar yang ditentukan. Kadar yang tidak sesuai berupa kekurangan maupun kelebihan akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada tanaman kami seperti tanaman layu meskipun dalam proses pengairan dilakukan secara rutin.

5.      Penyiraman
Penyiraman yang dilakukan pada lahan kami secara teratur yaitu dilakukan setiap dua hari sekali. Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin meskipun pada awal penanaman masih pada musim kemarau dan sulit mendapatkan air hujan. Kami tetap melakukan penyiraman dengan mengambil air dan menyiramnya menggunakan gembor. Pada fase awal tersebut tanaman sangat membutuhkan air yang cukup, jika penyiraman jarang dilakukan maka tanaman akan layu dan akhirnya mengalami kematian. Begitupun jika tanaman kelebihan air dapat menyebabkan tanaman akan layu dan mengalami kematian pula.
6.      Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman pada kacang tanah meliputi penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan serta pengendalian hama dan penyakit. Penyulaman tidak dilakukan dengan menggunakan bibit kacang tanah yang telah ditanam bersamaan pada media dalam polybag karena kami sudah mendapatkan benih yang siap untuk ditanam. Setelah tanaman tumbuh perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 1 tanaman dalam 1 lubang sehingga pertumbuhannya baik dan merata.
Penjarangan dilakukan dua minggu setelah tanam, dengan tujuan agar populasi tanaman dalam petak tetap. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan bersamaan setelah tanaman berumur dua minggu dengan tujuan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan membuat tanah gembur sehingga memudahkan ginofor masuk ke dalam tanah.
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur sekitar 21-24 hari setelah tanam. Bunga kacang tanah termasuk bunga sempurna yaitu mampu melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup dan barulah terjadi pembuahan setelah beberapa saat kemudian. Kastrasi pada jam 12 malam, setelah bunga mekar maka terjadilah proses polinesasi yaitu bergabungnya bunga jantan dan bunga betina, lalu 2 jam kemudian bunga layu dan timbul ginofor yang bersifat geotropisme.
Setiap bunga mampu membentuk ginofor, semakin dekat bunga dengan tanah maka akan semakin baik sebab pembentukan polong kacang tanah lebih baik dibandingkan bila letak bunga yang jauh dari tanah. Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanah telah terdapat ginofor pada tanaman kacang tanah. Ginofor tumbuh pada setiap ruas tanaman dengan warna ungu lalu setelah mencapai tanah akan berubah warna menjadi putih. Ginofor akan tumbuh sepanjang 2-18 cm untuk mencapai tanah.
Pembentukan polong kacang tanah tidak akan terjadi apabila ujung ginofor tidak masuk ke dalam tanah sebab bila ginofor telah masuk ke dalam tanah maka ginofor akan membentuk posisi horizontal dan akhirnya membengkak dan membentuk polong. Pada pengamatan kami, ginofor pembungaan yang terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah berkisar dari 1-2 minggu.
7.      Pengendalian Gulma
Penyiangan yang kami lakukan pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah dilakukan dengan mencabut secara manual dengan menggunakan tangan, kami juga menggunakan pengendalian secara mekanik yaitu dengan menggunakan cangkul, sabit ataupun koret. Selain itu, pada lahan kacang panjang, kami memberinya mulsa alang-alang. Pengertian mulsa ini adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan anorganik. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman/ benih ditanam.
Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah alang-alang jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya seperti yang kami pakai pada lahan kacang panjang. Sedangkan mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/ tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan pada saat tanaman kami mulai ada tanda-tanda terserang bakteri atau virus. Jika tidak segera kami lakukan maka pertumbuhan akan terganggu, sehingga hasil tidak memuaskan. Hama yang  menyerang tanaman kacang panjang yaitu penggerek polong (Maruca testulalis). Hama ini menyerang polong muda dan tua hingga berlubang atau putus, dan bisa dikendalikan dengan penyemprotan insektisida sejak tanaman berbunga. Penyakit yang sering menyerang tanaman kacang panjang adalah layu (Sclerotium sp.). Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau cendawan karena pengaruh kelembaban yang tinggi.
Pada tanaman kacang tanah kami juga terserang semut dan kami menggunakan pestisida jenis Furadan. Selain semut ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang tanah kami yaitu penyakit layu. Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disiram air panas, untung saja tanaman tidak langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin.
9.      Panen dan Pascapanen
Kacang panjang untuk konsumsi (polong muda) bisa dipanen pada umur 40-50 hari setelah tanam, sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari setelah tanam tergantung varietas yang ditanam, musim dan ketinggian daerah.
Biasanya pemetikan polong dilakukan 5-15 kali, sampai polongnya habis semua. Produksi polong muda kacang panjang berkisar 4-9 ton per hektar. Jumlah produksi ini tergantung varietas dan keadaan lingkungan tanamannya. Kegiatan pascapanen bertujuan agar sayuran yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan. Dengan demikian, mutu sayuran yang akan dipasarkan tetap baik. Sampai saat ini kacang panjang belum diolah atau diawetkan untuk jangka waktu lama. Kacang panjang lebih banyak dikonsumsi dalam keadaan segar.
Penanganan pascapanen untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan. Tidak semua sayuran yang telah dipanen layak dipasarkan. Oleh karena itu, perlu mengadakan sortasi atau pemilahan berdasarkan kualitas dan keseragaman. Dilanjutkan dengan pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Kacang panjang yang akan dipasarkan di pasar tradisional biasanya tidak dikemas secara khusus, namun pengemasan dilakukan sederhana dalam bentuk ikatan besar atau kecil yang beratnya sekitar 250-2500 gram tiap ikat.
Sedangkan pada kacang tanah kegiatan panen dan pasca panen dimulai dari tahap pengumpulan, penyortiran dan penggolongan, dan terakhir penyimpanan. Pengumpulan dilakukan dengan mengumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis. Kemudian melakukan penyortiran dan penggolongan yaitu memilah-milah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang. Terakhir proses penyimpanan dengan cara:
Pertama, penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
Kedua, penyimpanan dalam bentuk biji kering. Ketiga, kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah. Proses pasca panen pada kacang tanah ini sudah dilakukan dalam penyimpanan yang baik.





V. KESIMPULAN


Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan dan pengamatan kami selama praktikum adalah sebagai berikut:
1.      Sistem pola penanaman yang kami gunakan pada penanaman kacang panjang dan kacang tanah adalah monokultur
2.       Pemeliharan tanaman pada kacang tanah meliputi penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembumbunan serta pengendalian hama dan
penyakit
3.      Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur
sekitar 20-21 hari setelah tanam
4.      Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanam telah
mendapat gonifor pada tanaman kacang tanah
5.      Ginofor pembungaan yang terjadi pada kacang tanah sampai masuk kembali ke dalam tanah berkisar dari 1-2 minggu
6.      Penutup tanah (mulsa) yang dipakai pada tanaman kacang panjang adalah mulsa alang-alang bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit
7.       Pengendalian gulma pada tanaman kacang panjang dan kacang tanah
dilakukan dengan pengendalian terpadu yang meliputi teknik manual dan pengendalian secara mekanik

8.      Hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu penggerek polong
dan penyakit yang menyerang adalah layu. Sedangkan hama penyerang pada tanaman kacang tanah adalah semut dan penyakit layu
9.      Kacang panjang untuk konsumsi dapat dipanen pada umur 40-50 hari
sedangkan polong tua dapat dipanen pada umur 90-120 hari
10.  Kegiatan pasca panen kacang tanah dimulai dengan pengumpulan,
penyortiran dan penggolongan, dan penyimpanan sedangkan
penanganan pascapanen untuk kacang panjang antara lain sortasi, pengemasan dan pengangkutan







 mohon bagi yang membuat artikel ini menjadi referensi untuk ditulis tautan atau sumbernya.

2 komentar:

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Berilah komentar yang sopan dan sesuai tatakrama orang Indonesia, terimakasih.