Kamis, 04 April 2013

Contoh nama-nama gulma teki, daun lebar, daun sempit


1. Oxalis barrelieri L. ( Daun Lebar)
Nama umum
Indonesia: Belimbing tanah, blimbing-blimbingan (Jawa), cacalincingan (Sunda)
Klasifikasi
Kingdom
Plantae (Tumbuhan) Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi
Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas
Rosidae Ordo
Geraniales Famili
Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan) Genus
Oxalis Spesies
Oxalis barrelieri L.
Deskripsi :
Akar
: memiliki akar tunggang.
Batang : batang pada tanaman ini tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm. Daun
daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah, dan anak daun berbentuk jantung terbalik, panjang dan lebar 0,5-5 cm. Bunga
bunga yang dimiki dalam paying tunggal diketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berdaun. Buah
tanaman ini memiliki tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menurut ruang. Habitat : tempat tumbuh di tegalan, kebun, sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl. Perbanyakan : perbanyakan secara generatif, dengan biji. Pengendalian : pengendalian dilakukan dengan pemberian herbisida trifuralin dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapatdalam jumlah banyak maka yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi terhadap media tumbuh.

2. Cyperus kyllingia (Teki)

Nama umum
Indonesia: Rumput kenop, wudelan.
Klasifikasi
Kingdom
Plantae (Tumbuhan) Subkingdom
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi
Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas
Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas
Commelinida Ordo
Cyperales Famili
Cyperaceae Genus
Cyperus Spesies
Cyperus kyllingia
Deskripsi :
Akar
memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal, kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm. Batang
batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter 1-1,5 mm panjang 5-45 cm. Daun
daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm. Bunga
bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul membentuk payung, warna kuning /coklat kuning. Buah
buah yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur terbalik. Habitat : tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindung dari sinar matahari dan pada ketinggian 1-1000 m dpl pada bermacam-macam tanah.
Perbanyakan
perbanyakan dapat secara generatif, dengan biji dan vegetatif, rimpang (stolon ). Pengendalian : dengan cara kimiawi, 2 lb MSMA ditambah 1 lb 2,4-D dan 1 Pt Surfactant dalam 40 galon air diberikan dalam interval satu minggu atau penyemprotan Roundup dosis 100-120 setiap 15 liter air atau paracol dosis 100-120 cc tiap 15 liter air

3. Eichornia crassipes (Berdaun lebar)
Nama ilmiah     : Eichornia crassipes 
Nama umum     : Eceng gondok
Famili               : Pontederiaceae
Ciri utama        
1.    Batang       : tidak mempunyai batang
2.         Daun         : daunnya tunggal dan berbentuk oval, ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung, permukaan daun licin dan berwarna hijau
3.         Biji            : biji berbentuk bulat dan berwarna hitam
4.         Bunga       : bunganya termasuk bunga majemuk,berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung
5.         Akar         : akarnya serabut
Habitat             : eceng gondok dapat hidup bebas di permukaan air dan berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal


4. Cyperus cyperoides (Teki)
Nama ilmiah     : Cyperus cyperoides
Nama umum     : Pako
Famili               : Cyperaceae
Divisi
:
Magnoliophyta
Kelas
:
Liliopsida
Bangsa
:
Cyperales
Suku
:
Cyperaceae
Marga
:
Cyperus

Ciri utama        
1.  Batang       :
        Berbentuk persegitiga, lurus tegak dengan tinggi mencapai 20-75 cm, dengan diameter 1-3 mm
2.      Daun         : 
        Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, bentuk daun makin keujung makin runcing, licin, dan bewarna hijau.
3.      Biji            : bulat telur putih kehijauan
4.      Bunga       : terminalis, dimana muncul pada ujung batang, bentuk sederhana, spikelet silindris.
5.      Akar         : memiliki akar serabut
Habitat             : di tempat terbuka maupun teduh contohnya padang rumput, hutan sekunder, pinggir jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan kelapa. Dapat tumbuh pada ketinggian tanah dari 0-2000 m dpl.

5. Cynodon dactylon
Nama Indonesia : Grintingan, Kakawatan
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Commelinidae
                         Ordo: Poales
                             Famili: 
Poaceae (suku rumput-rumputan)
                                 Genus: 
Cynodon
                                     Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers.
Cynodon dactylon dapat dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada literature yang menjelaskan sampai padakedalaman 2 m. Lamina melancip-memita, berlapis lilin putihkeabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut padapermukaan atas. Pelepah daun panjang, halus, berambut atau gundul;ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih. Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan (www.proseanat.org).

Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanahberdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapitidak toleran terhadap naungan.

Penyebarannya selaindari akar yang dapat membuat rimpang dengan cepat juga melalui buah.Penyebaran buah ini yang dapat meluas.

6. Imperata cylindrica
Nama Indonesia : Alang-alang, ilalang


7. Phyllanthus urinaria L.
Meniran
Phyllanthus niruri L.
Sinonim
Phyllanthus urinaria L.


Nama umum
Indonesia:
Meniran
Melayu:
Dukung anak
Pilipina:
Sampa sampalukan

Meniran

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Euphorbiales
                             Famili: Euphorbiaceae
                                 Genus: Phyllanthus
                                     Spesies: Phyllanthus niruri L.
Morfologi
Merupakan tanaman semak, tanaman semusim, dengan tinggi mencapai 20-60 cm.

Batang

Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm.

Daun

Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Daun berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat.
Bunga
Bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap kearah bawah.
Buah
            Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan.
Biji
Biji kecil, keras, berwarna coklat.
Kandungan Kimia
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran antara lain zat filantin, hipofilantina, kalium, mineral, damar, tanin (zat penyamak).
Tempat Tumbuh
Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang saluran air, semak-semak.
Ketinggian Tempat :  Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
8. Cleome rutidosperma DC 
Sinonim                                  : C. Ciliata Schum. & Thonn.
Suku                                       : Capparidaceae
Nama lokal                             : Maman (M), Mamam (J).
Uraian umum                                    :
            Tumbuhan lunak dan pendek, biasanya tumbuh rapat dan mengelompok sepanjang jalur tanaman karet belum menghasilkan maupun yang telah menghasilkan. Tanda pengenalanya adalah buahnya berbentuk pedang dengan ujung yang runcing.
Pertelaan Botani                    :
Batang                        : Bersegi dan berbulu halus, tumbuh tegak atau melengkung, tingginya 5-80 cm, agak lunak/lemas, membentuk percabangan yang banyak dan tersebar, daun-daun yang terdapat di sebelah atas bertangkai lebih pendek.
Daun               : Majemuk dengan tiga anak daun tak bertangkai, bentuk anak daun bulat panjang dengan pangkal yang lancip dan ujung runcing, permukaannya berbulu halus, ukurannya 2-5 cm panjang dan 0,5-2,5 cm lebar, tangkai daun majemuk berbulu dan berukuran 1,5-5 cm.
Bunga             : Tumbuh sendiriandari ketiak daun, daun kelopak berbulu halus, dan tajuk panjangnya 9-12 mm (termasuk 2-3 mm berbentuk cakar), warnanya mula-mula biru ungu kemudian berubah menjadi merah muda, tangkai bunga 2-3 cm.
Buah               : Berbentuk menyerupai pedang dengan ujung yang runcing, panjangnya 5-7 cm dan lebar 4-5 mm, panjang tangkai di atas bekas tempat daun tajuk 8-12 mm, berbiji banyak.
Biji                   : Kecil, berpenampang 1,75-2 mm, mempunyai elaiosom keputih-putihan, permukaannya tidak rata, warnanya cokelat kehitam-hitaman.





9.
Kucing Kucingan
(Acalypha indica L.)
Sinonim :
A. australis L.
Familia :
euphorbiaceae.
Uraian :
Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. \
Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar.
Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau.
 Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam.
Biji bulat panjang, berwarna cokelat.
Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.

1 komentar:

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Berilah komentar yang sopan dan sesuai tatakrama orang Indonesia, terimakasih.