1.
Oxalis barrelieri L. ( Daun Lebar)
Nama
umum
Indonesia:
Belimbing tanah, blimbing-blimbingan (Jawa), cacalincingan (Sunda)
Klasifikasi
Kingdom
Plantae
(Tumbuhan) Subkingdom
Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi
Spermatophyta
(Menghasilkan biji) Divisi
Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga) Kelas
Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil) Sub Kelas
Rosidae
Ordo
Geraniales
Famili
Oxalidaceae
(suku belimbing-belimbingan) Genus
Oxalis
Spesies
Oxalis
barrelieri L.
Deskripsi
:
Akar
:
memiliki akar tunggang.
Batang
: batang pada tanaman ini tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm. Daun
daun
pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya
melebar menjadi pelepah, dan anak daun berbentuk jantung terbalik, panjang dan
lebar 0,5-5 cm. Bunga
bunga
yang dimiki dalam paying tunggal diketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning
dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih
pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berdaun. Buah
tanaman
ini memiliki tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung
menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menurut ruang. Habitat :
tempat tumbuh di tegalan, kebun, sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan
jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl. Perbanyakan :
perbanyakan secara generatif, dengan biji. Pengendalian :
pengendalian dilakukan dengan pemberian herbisida trifuralin dengan dosis 2-8
kg bahan aktif/ha. Bila terdapatdalam jumlah banyak maka yang digunakan adalah
velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi
terhadap media tumbuh.
2.
Cyperus kyllingia (Teki)
Nama
umum
Indonesia:
Rumput kenop, wudelan.
Klasifikasi
Kingdom
Plantae
(Tumbuhan) Subkingdom
Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi
Spermatophyta
(Menghasilkan biji) Divisi
Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga) Kelas
Liliopsida
(berkeping satu / monokotil) Sub Kelas
Commelinida
Ordo
Cyperales
Famili
Cyperaceae
Genus
Cyperus
Spesies
Cyperus
kyllingia
Deskripsi
:
Akar
memiliki
rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal, kadang
melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm. Batang
batangnya
berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter 1-1,5 mm panjang 5-45 cm.
Daun
daun
pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk
roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita,
bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan
panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm. Bunga
bunga
berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang
berkumpul membentuk payung, warna kuning /coklat kuning. Buah
buah
yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur
terbalik. Habitat : tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka
/ sedikit terlindung dari sinar matahari dan pada ketinggian 1-1000 m dpl pada
bermacam-macam tanah.
Perbanyakan
perbanyakan
dapat secara generatif, dengan biji dan vegetatif, rimpang (stolon ). Pengendalian :
dengan cara kimiawi, 2 lb MSMA ditambah 1 lb 2,4-D dan 1 Pt
Surfactant dalam 40 galon air diberikan dalam interval satu minggu atau
penyemprotan Roundup dosis 100-120 setiap 15 liter air atau paracol dosis
100-120 cc tiap 15 liter air
3. Eichornia
crassipes (Berdaun lebar)
|
Nama
ilmiah : Eichornia crassipes
Nama
umum : Eceng gondok
Famili : Pontederiaceae
Ciri
utama
1. Batang :
tidak mempunyai batang
2. Daun :
daunnya tunggal dan berbentuk oval, ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal
tangkai daun menggelembung, permukaan daun licin dan berwarna hijau
3. Biji :
biji berbentuk bulat dan berwarna hitam
4. Bunga : bunganya
termasuk bunga majemuk,berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung
5. Akar :
akarnya serabut
Habitat :
eceng gondok dapat hidup bebas di permukaan air dan berakar di dasar kolam atau rawa jika
airnya dangkal
|
||||||||||||||||
4. Cyperus cyperoides (Teki)
|
Nama ilmiah : Cyperus
cyperoides
Nama
umum : Pako
Famili :
Cyperaceae
Ciri
utama
1. Batang :
Berbentuk persegitiga,
lurus tegak dengan tinggi mencapai 20-75 cm, dengan diameter 1-3 mm
2. Daun :
Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, bentuk daun makin
keujung makin runcing, licin, dan bewarna hijau.
3. Biji :
bulat telur putih kehijauan
4. Bunga : terminalis, dimana muncul pada ujung
batang, bentuk sederhana, spikelet silindris.
5. Akar :
memiliki akar serabut
Habitat : di
tempat terbuka maupun teduh contohnya padang rumput, hutan sekunder, pinggir
jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan kelapa. Dapat tumbuh pada
ketinggian tanah dari 0-2000 m dpl.
|
5.
Cynodon dactylon
Nama
Indonesia : Grintingan, Kakawatan
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Cynodon
Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Cynodon
Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers.
Cynodon dactylon dapat dideskripsikan:
memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan rimpang bawah tanah
menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada literature yang
menjelaskan sampai padakedalaman 2 m. Lamina melancip-memita, berlapis lilin
putihkeabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut padapermukaan
atas. Pelepah daun panjang, halus, berambut atau gundul;ligula tampak jelas
berupa cincin rambut-rambut putih. Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya membulat
telur, kuning sampai kemerahan (www.proseanat.org).
Habitatnya Cynodon
dactylon adalah tumbuh paling
bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh
paling baik pada tanahberdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang
berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal
adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah
tetapitidak toleran terhadap naungan.
Penyebarannya selaindari akar yang dapat membuat rimpang dengan
cepat juga melalui buah.Penyebaran buah ini yang dapat meluas.
6.
Imperata cylindrica
Nama
Indonesia : Alang-alang, ilalang
7.
Phyllanthus urinaria L.
Meniran
Phyllanthus niruri L. |
|||||||
Sinonim
Phyllanthus urinaria L. Nama umum
|
Meniran |
||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Euphorbiales Famili: Euphorbiaceae Genus: Phyllanthus Spesies: Phyllanthus niruri L. |
Morfologi
Merupakan tanaman semak,
tanaman semusim, dengan tinggi mencapai 20-60 cm.
Batang
Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm.
Daun
Mempunyai daun yang
bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang
mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Daun berseling, anak daun 15-24,
berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata,
ujung tumpul, pangkal membulat.
Bunga
Bunga berwarna putih,
tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap kearah bawah.
Buah
Buah
kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan.
Biji
Biji kecil, keras,
berwarna coklat.
Kandungan Kimia
Senyawa kimia yang
terkandung dalam tumbuhan Meniran antara lain zat filantin, hipofilantina, kalium,
mineral, damar, tanin (zat penyamak).
Tempat Tumbuh
Meniran tumbuhan berasal
dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun
maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap
tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu,
seperti di sepanjang saluran air, semak-semak.
Ketinggian Tempat
: Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah
sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
8.
Cleome rutidosperma DC
Sinonim
: C. Ciliata
Schum. & Thonn.
Suku
: Capparidaceae
Nama lokal
: Maman (M),
Mamam (J).
Uraian
umum
:
Tumbuhan lunak dan pendek, biasanya tumbuh rapat dan mengelompok sepanjang jalur
tanaman karet belum menghasilkan maupun yang telah menghasilkan. Tanda
pengenalanya adalah buahnya berbentuk pedang dengan ujung yang runcing.
Pertelaan
Botani
:
Batang
: Bersegi dan berbulu halus, tumbuh tegak atau melengkung, tingginya 5-80 cm,
agak lunak/lemas, membentuk percabangan yang banyak dan tersebar, daun-daun
yang terdapat di sebelah atas bertangkai lebih pendek.
Daun
: Majemuk dengan tiga anak daun tak bertangkai, bentuk anak daun bulat panjang
dengan pangkal yang lancip dan ujung runcing, permukaannya berbulu halus,
ukurannya 2-5 cm panjang dan 0,5-2,5 cm lebar, tangkai daun majemuk berbulu dan
berukuran 1,5-5 cm.
Bunga
: Tumbuh sendiriandari ketiak daun, daun kelopak berbulu halus, dan tajuk
panjangnya 9-12 mm (termasuk 2-3 mm berbentuk cakar), warnanya mula-mula biru
ungu kemudian berubah menjadi merah muda, tangkai bunga 2-3 cm.
Buah
: Berbentuk menyerupai pedang dengan ujung yang runcing, panjangnya 5-7 cm dan
lebar 4-5 mm, panjang tangkai di atas bekas tempat daun tajuk 8-12 mm, berbiji
banyak.
Biji
: Kecil, berpenampang 1,75-2 mm, mempunyai elaiosom keputih-putihan,
permukaannya tidak rata, warnanya cokelat kehitam-hitaman.
9.
Kucing Kucingan
(Acalypha indica L.)
Sinonim :
A. australis L.
A. australis L.
Familia :
euphorbiaceae.
euphorbiaceae.
Uraian :
Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. \
Kucing-kucingan merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. \
Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang
dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang,
letak tersebar.
Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset,
tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar
1,5-3,5 cm, berwarna hijau.
Bunga majemuk,
berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian
berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam.
Biji bulat panjang, berwarna cokelat.
Akarnya akar tunggang, berwarna putih kotor. Akar
tumbuhan ini sangat disukai oleh kucing dan anjing, yang dikonsumsi dengan cara
dikunyah. Kucing-kucingan dapat diperbanyak dengan biji.
contoh nama nama gulma teki daun lebar,
BalasHapusIndoor Plant Rental Service