Disusun oleh
Mukti Arta Sari 1214131068
Mutiara Indira Putri 1214131070
Octa Primanda Mukti 1214131076
Ririn Aristiyani 1214131086
Selvi Amelia 1214131092
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal
balik antar pihak yang terlibat dimana msaing-masing pihak memberikan stimulus
dan respon. Tanpa interkasi sosial tak
akan ada kehidupan bersama. Dengan kata
lain bahwa interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial dapat terwujud dalam
berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain.
Gillin dan Gillin mendefinisikan interaksi
sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia.
Bertemunya orang-perorangan secara badaniah
belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup scmacam itu baru akan terjadi
apabila orang-orang atau kelompok-kelompok manusia bekerjasama, saling
berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.
B.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1.
Kontak Sosial
Kontak
sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar
individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat
langsung (face to face) maupun tidak langsung atau sekunder. Yakni kontak sosial yang dilakukan melaui
perantara, seperti melalui telepon, orang lain, surat kabar, dan lain-lain.
Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan
yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali
tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
2.
Komunikasi
Komunikasi
merupakan proses dimana seseorang memindahkan perangsang berupa lambang
kata-kata untuk mrubah tingkah laku orang lain. Akhirnya dari proses komunikasi ini adalah
adanya tanggapan atau reaksi dari penerima pesan. Proses komunikasi di awali dengan adanya
kontak sosial dan dengan adanya proses komunikasi akan menghasilkan interaksi
sosial.
Macam-macam
komunikasi adalah :
a.
Berdasarkan jumlah orang yang
terlibat dalam proses komunikasi yaitu : komunikasi interpersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi massa.
b.
Berdasarkan ada tidaknya perantara atau saluran, yaitu : komunikasi
langsung dan komunikasi tidak langsung.
c.
Berdasarkan aktivitas, yaitu : komunikasi verbal dan nonverbal.
C. Ciri-ciri interaksi sosial
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Pelaku lebih dari satu orang
2) Adanya komunikasi di antara
pelaku
3) Adanya tujuan mungkin sama atau
tidak sama antar pelaku
4) Adanya dimensi waktu
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi
didasarkan pada berbagai faktor yang ada diluar individu, seperti faktor
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak
sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Empat faktor yang menjadi dasar proses
interaksi sosial adalah sebagai berikut :
a. Imitasi
Berarti meniru perilaku dan tindakan orang
lain. Imitasi memiliki segi positif dan negatif, dikatakan positif apabila
suatu individu meniru perilaku individu lain yang baik sesuai nilai dan norma
masyarakat. Namun dikatakan negatif apabila suatu individu meniru perilaku
individu lain yang tidak baik atau menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat.
b. Sugesti
Sugesti merupakan suatu proses dimana seorang
individu menerima suatu cara pandangan tingkah laku dari orang lain tanpa
kritik terlebih dahulu. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak
mengikuti pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa
berpikir panjang.
Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang
yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Akan tetapi, sugesti dapat pula berasal dari
kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang
dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau
lambatnya proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian,
kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.
Sugesti dapat dibedakan atas tiga jenis,
yaitu:
1) Sugesti kerumunan (crowd
suggestion) adalah penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran, melainkan
karena keanggotaan atau kerumunan.
2) Sugesti negatif (negative
suggestion) ditujukan untuk menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan tertentu.
3) Sugesti prestise (prestige
suggestion) adalah sugesti yang muncul sebagai
akibat adanya prestise orang lain.
c. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan
kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain. Identifikasi merupakan
bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya
telah amat kuat. Orang lain yang menjadi
sasaran identifikasi dinamakan idola.
Sikap, prilaku, keyakinan, dan pola hidup
yang menjadi idola akan melembaga bahkan menjiwai para pelaku identifikasi,
sehingga sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadiannya.
d. Simpati
Merupakan suatu proses dimana seseorang
merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan
yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan
untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
E. Pola-pola Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu proses yang
dapat memberikan pola interaksinya. Pola
interkasi sosial merupakan bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu. Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Didasarkan atas kedudukan
sosial (status) dan peranannya.
2) Merupakan suatu kegiatan yang
terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari
kegiatan tadi.
3) Mengandung dinamika. Artinya dalam proses interaksi sosial terdapat
berbagai keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada
kesempurnaan maupun kehancuran.
4) Tidak mengenal waktu, tempat,
dan keadaan tertentu. Berarti interaksi
sosial dapat teriadi kapan dan dimanapun, dan dapat berakibat positif atau
negatif terhadap kehidupan masyarakat.
Dari pola-pola tersebut, berdasarkan
bentuknya, interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu:
1) Pola interaksi individu dengan
indiuidu
Dalam mekanismenya, interaksi ini dipengaruhi
oleh pikiran dan perasaan yang mengakibatkan munculnya beberapa fenomena,
seperti: jarak sosial, perasaan simpati dan antipati, intensitas dan frekuensi
interaksi.
2) Pola ini merupakan bentuk
hubungan antara individu dengan individu sebagai anggota suatu kelompok yang
menggambarkan mekanisme kegiatan kelompoknya. Dimana setiap perilaku didasari kepentingan
kelompok, diatur dengan tatacara yang ditentukan kelompoknya, dan segala akibat
dari hubungan merupakan tanggung jawab bersama.
3) Pola interaksi kelompok dengan
kelompok
Hubungan ini mempunyai ciri-ciri khusus
berdasarkan pola yang tampak. Pola
interaksi antar kelompok dapat terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama, termasuk
juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, institusi, partai,
organisasi, dan lainnya.
F. Bentuk-bentuk interaksi sosial
Gillin dan gillin menggolongkan proses sosial
yang muncul akibat dari adanya interaksi sosial menjadi dua jenis, yakni proses
yang mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan
proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu (disosiatif).
a. Asosiatif
Asosiatif merupakan bentuk interaksi yang
akan mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Berikut adalah bentuk-bentuk dari asosiatif :
kerjasama (cooporation), akomodasi (accomodation), asimilasi (assimilation),
akulturasi (acculturation).
b. Disosiatif
Walaupun proses sosial ini kurang mendorong
terciptanya keteraturan sosial. Bahkan
cenderung ke arah oposisi yang berarti cara yang bententangan dengan seseorang
ataupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Walau demikian, ada juga manfaatnya demi
tercipta suatu keteraturan sosial. Proses
disosiatif dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk, yaitu : persaingan,
kontravensi, pertikaian, dan konflik.
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah adalah
sebagai beriku:
1.Dalam kehidupan, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu
berinteraksi yaitu adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia ,
manusia dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.
2.
Supaya tejadi interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat dibutuhkan
syarat-syarat untuk berinteraksi, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
3.
Dalam berinteraksi sosial dipengaruhi beberapa faktor, yaitu antara lain
imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Berilah komentar yang sopan dan sesuai tatakrama orang Indonesia, terimakasih.